Jika benar aku mimpi indahmu
mengapa malam itu kita terbungkus batu?
Aku termangu oleh lidah beku
dan lirikan bulan
semakin membikin waktu kian lusuh
Pelatuk mana bisa meruntuh asa kelam
dari sulaman sejarah yang mengacum
deretan aksara berdarah
Kedua hati kita di antaranya
Begini saja,
khianati tautan senyum sore itu
agar bibir kita masih setia
merindu..
September 2005
Based on: Kumpulan Puisi "Jangan Malu Pada Sepi"
Rata Kiri buat Desain Berita
-
Ketika belajar jurnalisme di Universitas Harvard, saya sering dapat buku
bacaan dari Bill Kovach, salah satu dosen saya. Temanya, macam-macam, dari
dinamik...
2 hari yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar