Aku tak membeli langit
agar ranum buahmu
merekah di mataku
Aku hanya mengikuti gerak waktu
Untuk mereguk setetes anggur
Dari bibirmu yang berlumut
Seikat janji tentang cinta
Terukir dalam nisan yang purba
Mengunci kehidupan dalam dekapan sepi
Seperti valentine kita
yang terbakar gemuruh kebencian
Dan daun-daun senantiasa
Bertebaran tanpa semi
nafas-nafas bertumbangan
tanpa restu nurani
Aku selalu gagal melukis air
di alismu
mungkin rindu hanya sebatas
hujan pagi hari
Cinta, kamuflase sepucuk letih
menuai kenangan
dan kembang basi
Sudahkah kau tahtai
dermaga hitam
yang melandai nakal
itu puteri?
Bintang-bintang mendesis,
hatimu seperti bayi
yang lupa dinamai
30 Januari 2007
Rata Kiri buat Desain Berita
-
Ketika belajar jurnalisme di Universitas Harvard, saya sering dapat buku
bacaan dari Bill Kovach, salah satu dosen saya. Temanya, macam-macam, dari
dinamik...
2 hari yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar