Bangunlah kekasih
kukayuh doaku mencampakkan
pulas mimpimu
dan ladang-ladang tandus
mengapung di pucuk jemariku
Irislah kematian dalam benak
Hamili nafasku yang papa
Dan langit itu
di mana kau mengukir mimpi
kan terbit seuntai senyum putih
dalam alunan orkestra rindu
Bangunlah, jangan sayapmu patah
Di atas ranjang pengantin
Aku setia menunggu
Bila mungkin
Bibirmu tersingkap
meleburkan
bintang jatuh
Juli 2007
Based on: Kumpulan Puisi "Jangan Malu Pada Sepi"
Indonesia’s President Declares Late Dictator Soeharto a ‘National Hero’
-
Whitewashing History Undermines Efforts to Bring Justice for VictimsAndreas
HarsonoIndonesia ResearcherHuman Rights WatchIndonesian President Prabowo
Subia...
1 minggu yang lalu


0 komentar:
Posting Komentar