Tambio

Tambio di tepi jalan
Rekah dikibas asap knalpot
Matanya meliuk-liuk
bagai petir terjuntai menggosok jantung
o,ya, gayanya itu Sob,
jentikkan nafas-nafas liar yang gatal
menyeret Manado di ujung lelah
Tambio di tepi jalan
gesit mencari ayah
dan airmata yang dikandungnya
gundukan asa terendam lemong ikang

Tambio di atas mimbar
Merengkuh sepi dengan kata
Lidahnya melambai nakal
Sengatan bisa 24 karat
Lagaknya Sob, lagaknya itu
Gelitikkan jiwa-jiwa lapar
yang tlah beruban karena lupa
Tambio di atas mimbar
Merakit kebenaran
Kancing-kancing misteri yang tanggal
Lesat dalam dosa dan sia-sia

Tambio di dalam kantor
mengucap selamat pagi
angin hitam melenggok di kantongnya
lolongan anjing-anjing lapar
Tiada dirasa jeritan lambung yang sepi
mengendus di atas tanah yang tak dicintainya
Tambio di dalam kantor
Tusuk kerut menembus dada
Dan selusin liang mayat
Menjalar dari pantatnya

Tambio Sob, tambio!
Tambio di mana-mana!

Juli 2007


Based on: Kumpulan Puisi "Jangan Malu Pada Sepi"

0 komentar:

Posting Komentar