Air Seni Peradaban

Tinta hitam yang tersaruk di pena mungilku
Tak bertaring ganas serigala
Melahap daging bisu
Dengan dendam pahlawan kesiangan

Ia bukan pelarian semu
Ketakberdayaan batin
Terjerambab undian pilu
Bukan pula sianida yang mampu
Melumpuh hama-hama berdasi
Di tepi linau keringat buruh

Ia adalah gumpalan nanah
Dari serpihan cermin carut-marut sejarah
Tetesan liur senyum manis
Sang perindu subuh
Yang merembesi nafas hijau
Dengan peluh lelah

Ia bukan menulis bara
Hanya menjahit sandal yang terputus
Untuk anak cucu

Tinta hitam yang tersaruk di pena mungilku
Adalah air seni peradaban

2005


Based on: Kumpulan Puisi "Jangan Malu Pada Sepi"

0 komentar:

Posting Komentar