Di mana dia?
Pulau cahaya
yang sempat kucumbu
di tepian remah-remah malam
oleh persinggahan terakhir
nadiku menggigil dalam letih
Barangkali di sana ada tempat berlabuh?
yang lembayung dan awan
menari di atapnya
dan tak ada ombak
berdetak membawa badai
Kembara mimpi menitikkan dermaga yang ratap
Di jantungnya renyai batin
tetaskan birahi yang menyulut
getar risau masa silam
kapal pun siap berlayar
bila sesekali musim airmata menjemput
Mekarlah rerumput hijau
nyanyikan sebait pelangi
untuk mereka yang menaruh sajak
pada wangi ketulusan
sebab tiada lagi yang mendengar
selain kata-kata
Apakah jawab yang kita tunggu?
Atau serakan asa yang terbentur mimpi?
Mekarlah semua senyum
Meski musim selalu getir
Leburlah semua tangisan
Mungkin pulau itu muara terakhir
2007
Based on: Kumpulan Puisi "Jangan Malu Pada Sepi"
Topeng Pers: Jejak Intelijen dalam Dunia Jurnalistik Indonesia
-
Christ BelseranRedaksi TitastoryPraktik aparat keamanan yang menyusup ke
dunia pers bukanlah cerita baru di Indonesia. Sejak masa Orde Baru hingga
era refo...
18 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar