Kekasih, semua orang mencintaimu
Semua mata meletakkan mimpi di wajahmu
Ketika nirwana menjauhi pandangan hati
Terurailah simfoni relung jiwa
Dari ranum tubuhmu
Rambutmu yang mekar
Mengayuh zaman yang selalu
Gagap mengeja cinta
Tapi apalah cinta dibanding dirimu?
Hanya sebilik ruang yang tak sanggup
Menyemai kebahagiaan
Kekasih, jangan kau menangis
Cukuplah kami yang menangis
biarkan luka di tubuhmu
menjadi goresan kenangan panjang yang rapuh
Tidurlah sayang, rebahkan pipimu di pundakku
Kusapu rambutmu sembari kau mencatat jejak
di dadaku
Taman yang lugu, bumi milikmu
Kecuplah, kecuplah gelisah hati kami
Jangan kau lelah mencumbu retina kami yang basah
Biarkan ia menetes, mempersunting darahmu
Yang tumpah
di sampul koran hari ini..
Kekasih, engkaulah bayi mungil
Yang tak dicintai bundamu
Based on: Kumpulan Puisi "Jangan Malu Pada Sepi"
Topeng Pers: Jejak Intelijen dalam Dunia Jurnalistik Indonesia
-
Christ BelseranRedaksi TitastoryPraktik aparat keamanan yang menyusup ke
dunia pers bukanlah cerita baru di Indonesia. Sejak masa Orde Baru hingga
era refo...
18 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar