Tinta hitam yang tersaruk di pena mungilku
Tak bertaring ganas serigala
Melahap daging bisu
Dengan dendam pahlawan kesiangan
Ia bukan pelarian semu
Ketakberdayaan batin
Terjerambab undian pilu
Bukan pula sianida yang mampu
Melumpuh hama-hama berdasi
Di tepi linau keringat buruh
Ia adalah gumpalan nanah
Dari serpihan cermin carut-marut sejarah
Tetesan liur senyum manis
Sang perindu subuh
Yang merembesi nafas hijau
Dengan peluh lelah
Ia bukan menulis bara
Hanya menjahit sandal yang terputus
Untuk anak cucu
Tinta hitam yang tersaruk di pena mungilku
Adalah air seni peradaban
2005
Based on: Kumpulan Puisi "Jangan Malu Pada Sepi"
Topeng Pers: Jejak Intelijen dalam Dunia Jurnalistik Indonesia
-
Christ BelseranRedaksi TitastoryPraktik aparat keamanan yang menyusup ke
dunia pers bukanlah cerita baru di Indonesia. Sejak masa Orde Baru hingga
era refo...
18 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar